Humor Asli Indonesia



Suatu hari, di satu negara di Eropa, diadakan sebuah lomba: lomba membuat gajah menangis.

Diatas panggung berdiri seekor gajah, dan peserta- baik perorangan maupun kelompok- bergiliran menampilkan acara masing-masing supaya si gajah menangis.


Peserta datang dari berpuluh-puluh negara. Dari Inggris menampilkan drama tragis, peserta dari India memutar film yang menguras air mata penonton, tapi gajah tetap santai saja. Sampai ke Korea dan Brazil yang menampilkan sinetron andalannya masing-masing, hasilnya tetap nihil: si gajah itu cuek saja.

Setelah ratusan peserta tampil tanpa hasil, panitia penyelenggara tampaknya akan mengumumkan bahwa tak ada yang jadi pemenang. Tapi tiba-tiba seorang bapak mengangkat tangan dan berjalan menuju panggung.

Kemudian dia naik ke atas panggung, dan di depan gajah dia berdiri.

Bapak itu kira-kira berusia setengah baya, agak kurus dan berpakaian sederhana. Dia berdiri saja seadanya di depan gajah itu. Si gajah pun melihat beliau di depannya.

Satu detik.. dua detik.. tiga detik... tiba-tiba beberapa saat kemudian si gajah tertunduk dan... air matanya jatuh.. dia menangis!!! Penonton bersorak takjub, akhirnya ada juga yang keluar jadi pemenang!

Suasana pun jadi heboh. Panitia dan para wartawan sibuk mencari tahu siapa bapak itu sebenarnya dan apa rahasia sehingga dia berhasil membuat gajah itu menangis. Begitu juga penonton, semua sibuk bertanya-tanya siapa beliau gerangan.

Akhirnya setelah beberapa menit, baru panitia mengumumkan, ternyata bapak tersebut adalah... PNS Guru dari Indonesia... .

(he he he... no offense guys.. moral story: gajah yang paling tegar pun sedih dan prihatin melihat nasib guru kita)

**********

Si Porkas anak yang cerdas dan banyak akal, cuma malas. Suatu hari di kelas pelajaran sejarah.

"..Sisingamangaraja. ., kapan beliau wafat?", guru bertanya. "... mmm... coba... kamu Porkas!"

Porkas bukannya menjawab, malah mulai menangis. " huuu....."

Bu guru jadi heran. "Kenapa Porkas?". Porkas malah semakin kuat nangisnya, "huuuaaaaa... .. huuu..hu...aaaa". Bu guru, heran campur takut, mendatangi Porkas dan bertanya dengan lembut, "kenapa kamu menangis?".

Porkas menjawab, " Sisingamangaraja. .. udah meninggal rupanya dia? huuuuuuaaa.. ... saya belum tau bu... ini baru dari ibu saya tau dia udah meninggal... huaaa......."

Bu Guru: Dasar!!$&*%^$^$#3

**********

Porkas dapat ilmunya bukan berdasarkan ilham ataupun genetis, tapi ketularan ayahnya.
Suatu hari Porkas bertanya pada ayahnya yg sedang leyeh-leyeh.
"Ayah..ayah.. episentrum itu apa sih?"
Ayahnya menjawab, "oh itu ayah tidak tau nak. ayah belum pernah dengar".
"Ayah, siapa sih penemu radio?"
"Wah tidak tau nak."
"Albert Einstein itu siapa sih ayah?"
"wah ayah tidak tau nak, ayah belum pernah ketemu"
Lalu Porkas bertanya lagi. "Kalau Kuala Lumpur itu dimana ayah?"
"Wah ayah kurang pasti, belum pernah kesana.."
"Maaf ayah, mungkin Porkas terlalu banyak bertanya," kata Porkas."Porkas mungkin sudah mengganggu ayah."
Ayahnya menjawab bijak, "tidak apa-apa Porkas. Kalau kamu malu bertanya pada
ayah, nanti kau tidak tau apa-apa."

*********

Lalu suatu hari, Porkas bertanya lagi ke ayahnya.
"Ayah.. ayah... gajah itu makanannya apa?" (o ya Porkas belum pernah melihat gajah).
Ayah : "ya sama kayak kita, makan nasi juga."
Porkas:" lho kata bu guru makanannya daun-daun?"
Ayah: "ooo itu kan lalapannya.."

Porkas: "oo.. Terus gedenya gajah itu segede apa ya ayah?"
Ayah: "ya sama kayak kucing itu.."
Porkas: (bingung) " .. tapi kata bu guru.. gajah itu besar ayah"
Ayah: "oo.. ya kucing itu kalau ditumpuk-tumpuk kan besar juga.."

Sumber : Mailing List Yahoo



Share this post :

Post a Comment

yang nyasar kesini

Krecekan Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hanya Manusia Biasa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger